PPI bersama Al-Bustan for General Import and Export
menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) tentang kerja sama imbal
dagang/counter trade cooperation yang dilaksanakan di Graha PPI, Jakarta, pada
Rabu (8/3/2023).
Nina Sulistyowati selaku Direktur Utama PPI dan Sameh Mohamed
Aboelseoud Mohamed Elgarhy selaku Direktur Al-Bustan for General Import and
Export mewakili kedua perusahaan untuk menandatangai nota kesepahaman tersebut.
Hadir pula secara online Direktur Fasilitasi Ekspor dan Impor Kementerian
Perdagangan Republik Indonesia, Bambang Jaka Setiawan; dan Atase Perdagangan
KBRI Kairo, Muhammad Syahran Bakti.
MoU ini adalah langkah awal kerja sama antara PPI dan Al-Bustan
for General Import and Export dalam menjajaki pasar ekspor dan impor untuk
produk dan atau komoditi.
Nina mengungkapkan, PPI sebagai badan pelaksana imbal dagang
berkomitmen dalam menjaga keseimbangan neraca perdagangan, melalui aktivitas ekspor-impor
komoditas unggulan masing-masing negara.
“Ini merupakan sebuah aksi korporasi bagi PPI dalam perannya
sebagai export gateway, mempercepat peningkatan ekspor nasional untuk mendukung
pertumbuhan ekonomi yang positif. Diharapkan pula tercipta hubungan yang
semakin baik antara Indonesia dan Mesir melalui transaksi yang saling
menguntungkan,” ungkap Nina
Bambang mengatakan, selaku perwakilan Pemerintah Republik
Indonesia, dalam hal ini Kementerian Perdagangan, menyempaikan apresiasi kepada
para pihak, khususnya PPI yang telah memfasilitasi acara ini.
“Kami yakin skema imbal dagang ini akan menjadi terobosan dalam
kerja sama B2B lebih lanjut dengan pihak Pemerintah maupun pelaku usaha di
Mesir, serta bukan hanya me-maintain, tapi juga meningkatkan volume perdagangan
kedua negara di masa yang penuh tantangan ini,” ujar Bambang.
Dalam menjajaki pasar masing-masing, PPI dan Al-Bustan for
General Import and Export sebagai Badan Pelaksana Imbal Dagang di negara
masing-masing, akan menyiapkan produk dan/atau komoditi yang akan diekspor
dan/atau diimpor ke Indonesia dan Mesir.
Hal ini tidak hanya meningkatkan hubungan dan kerja sama
perdagangan bilateral ke langkah selanjutnya, tetapi juga berkontribusi
mendorong perdagangan di rantai nilai global.
Sesuai arahan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo terkait
peningkatan dan percepatan dalam kebijakan dan strategi yang tepat untuk
mengembangkan pasar produk nasional Indonesia, potensi pasar ekspor harus
mendapatkan perhatian yang serius.
Sebagai informasi, Mesir merupakan salah satu mitra dagang
nontradisional Indonesia yang terpenting di kawasan Timur Tengah dan berada
dalam urutan ketiga dilihat dari total nilai perdagangan bilateral yang
mencapai USD 1,86 miliar pada 2021, setelah Arab Saudi dan Persatuan Emirat
Arab (PEA). Selama 2021, nilai ekspor beberapa komoditas nonmigas Indonesia ke
Mesir memang meningkat.
Selama beberapa tahun
terakhir, Mesir selalu menjadi salah satu penyumbang transaksi terbesar di
Trade Expo Indonesia (TEI). Pada TEI 2019, Mesir menempati peringkat pertama
dengan USD 270,51 juta. Pada TEI 2020 dan 2021, Mesir berada di peringkat kedua
dengan transaksi USD 244,29 juta dan USD 560,2 juta. Di luar perdagangan,
Indonesia dan Mesir juga memiliki hubungan diplomatik yang spesial.