PPI dan PPT Energy Trading Jajaki Kerja Sama Ekspor Impor

PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) Member of ID Food bersama PPT Energy Trading Co.Ltd. (PPTET) menandatangani nota kesepahaman mengenai rencana kerja sama ekspor dan/atau impor cangkang kelapa sawit Indonesia di pasar Jepang.

Penandatanganan nota kesepahaman tersebut dilakukan secara online oleh Direktur Utama PPI, Nina Sulistyowati di Jakarta dan Direktur Utama PPT Energy Trading, Agus Witjaksono di Tokyo pada (1/2/2023).

Dengan telah dilakukannya penandatanganan nota kesepahaman tersebut, menjadi langkah awal kerja sama antara PPI dan PPT Energy Trading dalam menjajaki pasar ekspor dan impor untuk produk dan/atau komoditi yang dimiliki, menciptakan sinergi sesuai kompetensi masing-masing dengan tetap memperhatikan dan menjunjung tinggi prinsip kelayakan, saling menguntungkan, dan untuk kepentingan umum.

Nina menyampaikan melalui MoU ini, PPI berharap mampu meberikan manfaat untuk Indonesia.

“Pada hari ini kita memulai niatan baik untuk melakukan kerja sama antara PPI dan PPTET. PPI sebagai perusahaan perdagangan dan logistik yang berperan sebagai export gateway, terus mengutamakan kegiatan ekspor untuk mendukung surplus perdagangan nasional,” ujar Nina.

Sebagai informasi, menurut data Badan Pusat Statistik, nilai ekspor non migas ke Jepang di tahun 2022 mencapai USD 23.194,5 juta atau meningkat 37,29 persen dibanding tahun sebelumnya. Sementara itu, nilai impor nonmigas dari Jepang mencapai USD 17.077,9 juta pada tahun 2022 atau tumbuh 12,27% dibanding tahun sebelumnya.

Menteri BUMN Erick Thohir mencatat perdagangan internasional Indonesia surplus USD51 miliar atau setara Rp761,7 triliun. Menurutnya, surplus perdagangan terjadi ketika nilai ekspor lebih tinggi dari impor.

"Surplus perdagangan kita hari ini besar sekali USD 51 miliar. Ekspor kita juga terus meningkat, ini yang ditakutkan oleh negara-negara pesaing kita,” ungkap Erick.

Erick memang yakin bahwa pertumbuhan ekonomi nasional tahun ini mencapai 5%. Bahkan, ekonomi Indonesia menempati peringkat kedua dari negara G20, di bawah India dengan 6,10%.

  • Share:

ARTIKEL TERKAIT

0 COMMENTS

LEAVE A COMMENT