PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) menggelar acara temu pelanggan
Distributor Terdaftar Bahan Berbahaya (DT-B2) pada Senin (27/3/2023) di Graha
PPI, Jakarta.
Pertemuan tersebut dipimpin langsung oleh Direktur Komersial dan
Pengembangan PPI Andry Tanudjaja.
Pertemuan dengan para distributor B2 ini merupakan wadah bagi PPI dan mitra
untuk dapat melakukan diskusi dan konsolidasi terkait komoditi B2 seperti
kebutuhan B2, distribusi, kendala-kendala yang dihadapi selama ini serta
harapan dari para mitra PPI.
“PPI sangat terbuka terhadap kritik dan masukan dari para mitra
distribusinya. Dalam pertemuan ini, PPI dan DT-B2 PPI juga sepakat untuk
bersama-sama memerangi perdagangan ilegal komoditi B2. Produk B2 merupakan
restricted product. Pengadaan, distribusi, serta penggunaannya diatur dan wajib
untuk dilaporkan ke stakeholder terkait,” ungkap Andry.
“Diperlukan tracing untuk memastikan produk yang beredar
di pasar merupakan produk PPI. PPI ke depannya akan meningkatkan jaminan
kualitas dan keamanan kemasan komoditi B2 agar memiliki ciri khas khusus
sehingga bisa dibedakan dengan komoditi B2 yang dijual secara ilegal oleh
importir yang tidak memiliki izin distribusi,” imbuhnya.
“Bahan Berbahaya merupakan salah satu produk unggulan PPI. Secara garis
besar, kebutuhan B2 nasional cukup besar,” Andry menambahkan.
PPI dan mitra PPI akan terus berupaya untuk melakukan perluasan jaringan
mitra nasional agar penyerapan produk B2 dapat lebih maksimal.
“PPI sebagai Importir Terdaftar B2 sudah sejak lama menjalin kerja sama
dengan para mitra distributor B2. Dengan diadakannya pertemuan ini, diharapkan
PT PPI akan terus meningkatkan pelayanan untuk penyediaan bahan berbahaya dalam
negeri dan juga tidak ada produk ilegal serta DTB2 melakukan pendistribusian
sesuai dengan Permenda 07 tahun 2022,” lanjut Andry.
PPI sebagai BUMN memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB) yang berlaku sebagai
Angka Pengenal Impor Umum (API-U). Berdasarkan Permendag 07 Tahun 2022, PPI
sebagai IT-B2 yang dapat melakukan kegiatan impor dan pendistribusian B2.