Project
Management Office (PMO) Kopi Nusantara melaksanakan kegiatan Sosialisasi
Program Makmur Kopi di Bank BJB Cabang Kuningan, Jawa Barat, pada Selasa
(25/7/2023). Sosialisasi dilakukan kepada petani dari Kecamatan Darma dan
Kecamatan Subang, Kuningan.
PPI
bersama BUMN lainnya seperti ID FOOD, Pupuk Indonesia, Perhutani Kuningan, Jamkrindo
Kuningan, serta Sentra UMKM BJB, dan BJB Cabang Kuningan (tuan rumah), Tim
ITB74, ikut serta dalam kegiatan tersebut.
Para
petani Kecamatan Darma menyampaikan bahwa mereka memproduksi 20% kopi Arabica
dan 80% Robusta dengan produktivitas sekitar 1.2 ton green beans/ha dan sudah
mempunyai peralatan pascapanen, tetapi mereka masih kekurangan pasokan kopi
untuk memenuhi permintaan pasar yang mencapai 3.000 ton/tahun.
Sedangkan
para petani Kecamatan Subang mengelola 360 ha kopi Robusta, tetapi saat ini
produksinya semakin menurun akibat kondisi kualitas tanah dan pengelolaan yang
juga menurun. Mereka saat ini juga kesulitan mendapatkan pupuk subsidi dan
nonsubsidi.
Dengan
menjadi offtaker, PPI akan berkomitmen mengembangkan budidaya di hulu dan
menciptakan sebuah ekosistem kopi bersama dengan stakeholders PMO Kopi
Nusantara, sebuah ekosistem kerja sama bisnis yang diinisiasi oleh Menteri BUMN
Erick Thohir sejak awal tahun 2022.
PMO
Kopi Nusantara melibatkan berbagai stakeholders karena menyadari bahwa ekosistem
ini dapat berjalan lebih baik jika berjalan beriringan, termasuk pihak swasta
dan asosiasi. Saat ini PPI merupakan koordinator wilayah program PMO Kopi
Nusantara Wilayah Jawa Barat.
“Tujuan
utama dari PMO Kopi Nusantara ini adalah untuk mengembangkan ekosistem bisnis
kopi di Indonesia yang berkelanjutan dari hulu hingga hilir dan tentu saja akan
meningkatkan kesejahteraan petani melalui upaya R&D untuk peningkatan
produktivitas dan kualitas biji kopi,” ujar Annisa Nurul Fitri, Pjs Manajer
Perdagangan Antar lembaga PPI.
Perwakilan
dari ID FOOD, Suyadi, juga menyinkronkan bahwa PMO Kopi Nusantara ini sejalur
dengan Program Makmur yang dikoordinasikan oleh ID FOOD.
Para
peserta kemudian meninjau kebun kopi lokasi calon kebun percontohan/demplot dan
mengambil sample tanah di kaki Gunung Ciremai di Kecamatan Darma. Pengambilan
sample dilakukan oleh perwakilan dari Pupuk Kujang, di mana sample akan
dianalisis untuk mengetahui kondisi kesuburan tanah dan memberikan rekomendasi
pupuk yang baik di lokasi tersebut.
Dalam
hal permodalan, Bank BJB juga siap untuk mendukung penuh.
Untuk
meningkatkan nilai dari kopi Indonesia dalam pasar domestik maupun global,
memang diperlukan pembentukan ekosistem yang baik dari hulu hingga hilir. Dan
dengan sinergi BUMN, Swasta, Lembaga R&D, dan Asosiasi lainnya, dilakukan
intervensi sejak hulu, mulai dari pelatihan dan pendampingan agronomis bagi
petani, peningkatan akses permodalan, penggunaan pupuk yang baik hingga
kepastian offtaker.